اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ ذِيْ الفَضْلِ وَالْإِنْعَامِ، فَضَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ عَلَى غَيْرِهِ
مِنْ شُهُوْرِ العَامِ، خَصَّهُ بِمَزِيْدِ مِنَ الفَضْلِ وَالكَرَمِ
وَالْإِنْعَامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ
لَهُ، فِي رُبُوْبِيَتِهِ وَإِلَهِيَتِهِ وَأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ (تَبَارَكَ
اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ)، وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ مَنْ صَلَّى وَصَامَ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ البَرَرَةِ الكِرَامِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا أَمَّا
بَعْدُ:
Kaum muslimin rahimakumullah,
Bertakwalah kepada Allah Ta’ala,
bersyukurlah kepada-Nya karena Ramadhan akan segera tiba. Mohonlah pertolongan
kepada-Nya agar menolong kita dalam mengisi bulan Ramadhan dengan kebaikan dan
ketaatan. Karena Ramadhan adalah saat-saat yang agung dan hadiah dari Allah
dengan keutamaan dari-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنْ
الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمْ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ
كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ
بِكُمْ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمْ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu
ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di
antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Bulan ini adalah kebaikan
seluruhnya; siang harinya, malam harinya, detik demi detiknya, semuanya adalah
kebaikan. Akan tetapi bagaimana dengan keadaan kita, dengan persiapan apa kita
menghadapi bulan ini? Dengan apa kita lewati detik demi detiknya yang penuh
keberkahan?
Bulan ini adalah bulan yang agung.
Masalahnya adalah ada pada diri kita. Karena itu, marilah kita kenali bulan ini
dan kitasambut dengan kegembiraan dan suka cita. Dahulu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam member kabar gembira kepada sahabat-sahabat beliau dengan
kedatangan bulan Ramadhan. Beliau bersabda,
أَيُّهَا
النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ مُبَارَكٌ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ
فَرِيْضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا
“Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya telah menaungi kalian bulan agung yang penuh keberkahan. Allah
mewajibkan puasa di dalamnya dan menganjurkan untuk shalat di malam harinya.”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam menyebutkan banyak keutamaannya.
Keutamaan Pertama: Allah menurunkan Alquran, lebih tepatnya permulaan
turunnya Alquran terjadi pada bulan ini. Yaitu pada malam lailatul qadr. Allah Jalla
wa ‘Ala berfirman,
إِنَّا
أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya
(Alquran) di malam al-qadr.” (QS. Al-Qadr: 1)
Firman-Nya juga,
إِنَّا
أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya
pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi
peringatan.” (QS. Ad-Dukhan: 3)
Alquran pertama kali turun kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pada bulan Ramadhan. Kemudian
turun kepada beliau pada masa-masa berikutnya sesuai dengan keadaan, sampai
Allah menyempurnakan syariatnya dengan ayat:
الْيَوْمَ
أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمْ
الإِسْلامَ دِيناً
Pada hari ini telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)
Oleh karena itu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam mengkhususkan bulan ini dengan banyak-banyak membaca
Alquran, lebih banyak dari bulan lainnya. Demikian juga para sahabat dan umat
Islam setelah mereka sangat banyak membaca Alquran di bulan ini. Bulan ini
adalah bulan Alquran. Bulan berpuasa. Allah menjadikan puasa sebagai kewajiban
dan termasuk di antara rukun Islam.
مَنْ
شَهِدَ مِنْكُمْ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“Barangsiapa di antara kalian yang
menyaksikan bulan Ramadhan, maka berpuasalah.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda tentang bangunan Islam.
بُنِيَ
الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأنَّ
مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ،
وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ البَيْتِ
“Agama Islam dibangun di atas lima
hal: Persaksian bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan
bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa
Ramadhan, serta haji ke Baitullah.”
Wajib bagi setiap muslim yang mukim
(tidak safar) untuk berpuasa dari awal hingga akhir bulan ini. Adapun orang
terhalangi dari melaksanakan puasa seperti orang yang bersafar atau sakit, maka
mereka wajib menggantinya di hari yang lain.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam juga mensyariatkan kepada kita untuk melaksanakan shalat di malam
hari Ramadhan atau yang kita kenal dengan shalat tarawih. Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang beribadah pada
malam hari bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala maka diampuni
dosa-dosa yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Lalu beliau bersabda,
إِنَّهُ
مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
“Siapa yang shalat bersama imam
sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”
Terdapat keutamaan yang sangat besar
dalam shalat malam di bulan Ramadhan, yaitu Allah hapuskan dosa-dosa. Siapa
yang shalat di malam hari Ramadhan dengan keimanan, berharap pahala, dan
meyakini keutamaannya, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.
Maksud dosa di sini adalah dosa-dosa kecil. Sedangkan dosa-dosa besar diampuni
dengan bertaubat.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنْ
تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar
di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus
kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat
yang mulia (surga).” (QS. An-Nisa: 31).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
الصَّلَوَاتُ
الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ
مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“Shalat lima waktu, shalat Jumat ke
Jumat, berpuasa Ramadhan ke Ramadhan lainnya adalah penghapus dosa-dosa
diantaranya jika dijauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim).
Orang-orang yang pernah melakukan
dosa besar, apabila mereka bertaubat kepada Allah dengan taubat yang benar,
maka Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahan mereka.
إِنَّ
اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً
“Sesungguhnya Allah mengampuni dosa,
semuanya.”
Di bulan Ramadhan ini, taubat dan
istighfar lebih ditekankan lagi. Hendaknya setiap muslim mengoreksi diri mereka
dan amalan mereka. Sehingga mereka memasuki bulan ini dengan jiwa yang bersih,
hal itu sangat berdampak dengan semangat dalam beribadah.
Keutamaan Kedua: dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka.
Yang demikian semakin memudahkan
seseorang untuk beribadah dan melakukan amalan shaleh. Surga itu diperoleh
dengan beramala shaleh. Allah Ta’ala bukakan pintu surga agar kita
berlomba-lomba menuju surga dengan giat melakukan ketaatan dan amalan shaleh.
Dan di bulan ini, hal itu Allah mudahkan bagi orang-orang yang Dia kehendaki.
Di bulan ini juga Allah tutup pintu
neraka. Hal ini karena kaum muslimin bertaubat di bulan ini, mereka memohon
ampun kepada Allah, meninggalakan perbuatan maksiat dan dosa, yang demikian
merupakan sebab selamatnya seseorang dari neraka.
Keutamaan ketiga: Setan-setan
dibelenggu.
Di bulan ini, setan-setan dibelenggu
sehingga mereka tidak leluasa mengganggu kaum muslimin dan melalaikan mereka
dari agamanya sebagaimana yang mereka lakukan di selain bulan Ramadhan. Di
bulan Ramadhan, Allah menahan setan dari hamba-hamba-Nya yang beriman, mereka
tidak mampu memberikan was-was dan bisikan buruk, mereka tidak mampu membuat
orang-orang yang beriman menjadi lalai, dan mereka tidak mampu menghalangi
orang-orang yang beriman dari amalan shaleh. Oleh karena itu, kita lihat banyak
umat Islam yang begitu bersemangat dalam amalan ketaatan di bulan ini. Mereka
memperbanyak intensitas amalan tersebut. Begitu banyaknya orang melaksanakan
ketaatan pada bulan ini sebagai bukti bahwa Allah membelenggu pata setan.
Allah Jalla wa ‘Ala
menghalangi setan dan bala tentaranya untuk melancarkan ambisi mereka.
قَالَ
فَبِعِزَّتِكَ لأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ* إِلاَّ عِبَادَكَ مِنْهُمْ
الْمُخْلَصِينَ
Iblis menjawab: “Demi kekuasaan
Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang
mukhlis di antara mereka”. (QS. Shad: 82-83).
Oleh karena itu, orang-orang yang
memiliki kejelekan di hatinya menyiapkan berbagai macam sarana untuk
menghalangi manusia fokus beribadah di bulan Ramadhan. Mereka buat acara-acara
komedi, permainan-permainan yang tidak bermanfaat dan melalaikan, dll.
tujuannya adalah menghalangi manusia dari ketaatan dan menyibukkan mereka
dengan sesuatu yang sia-sia atau bahkan berdosa. Acara-acara ini mereka
sebarkan di berbagai media; radio dan televisi. Dan ini adalah bahaya yang
sangat nyata.
Wajib bagi seorang muslim untuk
menjaga diri dan keluarganya dari hal-hal yang buruk ini. Karena bahanya dari
acara-acara ini sangat besar, bahkan menimpa mereka yang suka pergi ke masjid
dan melaksanakan shalat serta membaca Alquran. Terkadang orang-orang yang
melakukan ketaatan demikian pun masih turut memperhatikan acara-acara yang
demkian, akhirnya mereka pun lalai dari ibadah mereka.
Seorang muslim hendaknya menutup
pintu ini rapat-rapat, terlebih khusus di bulan Ramadhan. Ia larang dirinya dan
keluarganya dari hal tersebut. Karena pada acara-acara demikian terdapat tipu
daya setan.
Walaupun setan-setan terbelenggu,
namun bala tentara mereka dari kalangan manusia tetap berusaha keras untuk
memalingkan manusia dan membuat mereka sibuk dengan hal-hal yang tidak
bermanfaat dan melalaikan dari agama.
Dalam bulan yang penuh berkah ini,
sebisa mungkin manusia meninggalkan aktivitas duniawi yang bisa ia tinggalkan.
Hendaknya mereka fokus dalam ketaatan. Mereka yang mencari nafkah dengan
bekerja, semakin meng-efisienkan waktunya. Menggunakannya dengan bijak antara
kerja dan ibadah. Waspadailah sesuatu yang meragukan dan tinggalkan yang haram.
Bagi setiap muslim hendaknya berlomba-lomba
dalam kebaikan dan bersegera menuju ketaatan. Meninggalkan perkara-perkara yang
menyibukkan dirinya atau anak-anaknya atau anggota keluarganya yang lain.
Mewaspadai hal-hal yang bisa menyia-nyiakan waktu dan umur. Karena dalam
menyia-nyiakan waktu dan umur terdapat kejelekan yang sangat besar.
Betakwalah kepada Allah wahai kaum
muslimin,
Bulan Ramadhan ini adalah bulan
keagungan, kebaikan, keberkahan, sepenuhnya baik siang ataupun malam. Sibukkan
diri dengan dzikir kepada Allah Ta’ala. Seorang muslim mengisi waktunya
dengan kewajiban, amalan sunah, dan ketaatan. Mereka jadikan istirahat untuk
mengembalika semangat dalam beribadah, mereka tidur dengan kadar yang tidak
berlebihan.
Adapun orang yang bergadang hanya
untuk ngobrol, makan-makan dan minum (nongkrong), lalu mereka menghabiskan
siang hari dengan tidur, lalu mengaku bahwa mereka berpuasa, ini adalah suatu
yang mengherankan. Bagaimana bisa seorang yang berpuasa meninggalkan shalat,
meninggalkan shalat bersama jamaah. Puasa itu bukan hanya sekedar menahan diri
dari makan dan minum. Puasa yang hakiki adalah menahan dari segala yang
diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan yang paling besar adalah
menyia-nyiakan apa yang Allah wajibkan.
Bulan Ramadhan bukanlah bulan
kemalasan, bulan makan dan minum. Bulan ini adalah bulan ketaatan.
Bersungguh-sungguh dalam perkataan dan perbuatan yang baik. Tidak lalai dari
menegakkan shalat berjamaah, ambil bagian dalam kebaikan. Menyibukkan diri
dengan hal-hal yang bermanfaat untuk fisiknya dan menghidupkan jiwa dan
hatinya.
Bulan ini adalah kesempatan, dan
yang namanya peluang atau kesempatan itu tidak terus-menerus ada. Mungkin saja
bulan Ramadhan tahun ini tidak berulang bagi kita di tahun depan. Bisa jadi
bulan Ramadhan ini adalah penutup bagi hayat kita. Allah Ta’ala
berfirman,
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ* أَيَّاماً مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ
كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ
خَيْراً فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنتُمْ
تَعْلَمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka
barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu
pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya
(jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang
miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka
itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 183-184).
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعْنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ
البَيَانِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ
لِيْ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ المُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ
الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ عَلَى فَضْلِهِ، وَإِحْسَانِهِ، وَأَشْكُرُهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ
وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ
لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ:
Kaum muslimin rahimakumullah,
Inilah bulan Ramadhan, maka bagi
mereka yang senantiasa berbuat dosa, berhentilah! Bagi mereka yang menginginkan
kebaikaan, sambutlah bulan ini. Kita semua menginginkan kebaikan dan setiap
keinginan baik itu dibutuhkan pembuktian dengan amal.
وَمَنْ
أَرَادَ الآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُوْلَئِكَ كَانَ
سَعْيُهُمْ مَشْكُوراً
“Dan barangsiapa yang menghendaki
kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia
adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan
baik.” (QS. Al-Isra: 19)
Menginginkan kebaikan tidak cukup
hanya dengan niat, tapi juga ada bukti dengan amal.
Kita sekarang berada di zaman dimana
orang-orang banyak berangan-angan, namun sadarilah Allah sediakan bulan ini
agar kita berlomba-lomba dalam ketaatan dan menafikan perbuatan-perbuatan dosa.
Sambutlah hadiah Allah ini dengan melakukat amala shaleh dan berbagai ketaatan
yang Dia perintahkan.
Bertakwalah kepada Allah,
Bersegeralah melakukan amalan
ketaatan selama itu masih mungkin bagi kita. Ingatlah! Kesempatan itu tidak
selamanya ada. Hidup ini akan berlalu dan amal yang kita kerjakan akan kekal,
baik amalan taat maupun maksiat.
اِعْلَمُوْا
أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ فَقَالَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى (إِنَّ
اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ اَلرَّاشِدِيْنَ،اَلْأَئِمَّةَ
المَهْدِيِيْنَ، أَبِي بَكْرٍ، وَعُمَرَ، وَعُثْمَانَ، وَعَلِيٍّ، وَعَنِ
الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ.
اللَّهُمَّ
أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ
وَالمُسْلِمِيْنَ ، اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ ، وَأَذِلَّ
الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، وَاجْعَلْ هَذَا
البَلَدَ آمِناً مُطْمَئِنّاً وَسَائِرَ بِلَادِ المُسْلِمِيْنَ يَا رَبَّ
العَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَهْرِ رَمَضَانَ، اللَّهُمَّ
ارْزُقْنَا فِيْهِ القُوَّةَ وَالاِحْتِسَابَ العَمَلَ الصَالِحَ، اللَّهُمَّ
أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اَللَّهُمَّ ارْزُقْنَا
مِنْ فَضَائِلِهِ وَمَغَانِمِهِ مَا يَسَرْتَهُ لَنَا، اللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى
صِيَامِهِ وَقِيَامِهِ وَحِفْظِ أَيَّامِهِ مِنَ الخَلَلِ وَالضَيَاعِ، (رَبَّنَا
تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ)، اللَّهُمَّ أَصْلِحْ
وُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةَ مُهْتَدِيْنَ غَيْرَ ضَالِّيْنَ وَلَا
مُضِلِّيْنَ، اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ بِطَانَتَهُمْ وَأَبْعَدْ عَنْهُمْ بِطَانَةً
السُوْءِ وَالمُفْسِدِيْنَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ.
عِبَادَ
اللهِ، (إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي
الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ)،(وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلا
تَنقُضُوا الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمْ اللَّهَ عَلَيْكُمْ
كَفِيلاً إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ)، فَاذْكُرُوْا اللهَ
يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ
أَكْبَرْ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.
Diterjemahkan dari khutbah Jumat
Syaikh Shaleh bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah.
# www.KhotbahJumat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar